sudah lama rasanya, walaupun baru terhitung ratusan jam saja, entah berapa lama lagi aku harus menunggu seorang yang semestinya ada disini, kau. kali ini menunda pertemuan kita. aku bisa mengerti, sedikit. tapi, aku tak bisa menahan apa yang semestinya rasa ini bisa dilepaskan. teramat aku merindukanmu. mengertilah..
kau masih inngat kan kapan terakhir kita bertemu? aku yakin kau belum meluakamya, atau sengaja tak pernah mengingatnya, atau lagi kau lupa siapa orang yang tulus menunggumu disini. ah, tak baik aku mengingat kapan terakhir kita bertemu, tak ada hasilnya juga kalau aku terus menerus merengek pertemuan.
jujur, aku terjebak dengan beberapa perangai orang di dekatku, mereka tulus melakukan apa yang mereka cintai disini, dan mereka cintai aku. sedangkan,, aku? aku kau bia tebak, dimana ketulusan yang ada pada kita terhadap 'aku yang menunggu atau kamu'. ini bukan berlebihan, ini tentang perasaan yang selalu ramai dalam kesepian,, perasaan yang kesepian dalam keramaian. dan jujur, aku benci merindukanmu. tapi aku tulus terhadap kita. cinta memang membutakan dan tak bisa memaksa untuk menerima orang disekitar kita yang jelasjelas didepan mataku. kau yang membutakan orang yang jauh ini, dengan segala rasa cinta yang aku miliki. ah, ini memang berlebihan, namun ini yang ku rasakan. tenanglah, dengan segala keluhanku disini, aku takan mencari penggantimu disini, aku takkan mencari penggantimu, agar kau sadar, siapa yang terbaik
I MISS YOU SO MUCH
SO MUCH Liebii..
ini diluar kendaliku , harusnya aku bisa menahan rindu. tapi, seharusnya kau yang sadar, sudah terlalu lama kita terpisah. sepertinya, aku sudah lupa bagaimana rasanya kau usap rambutku disitu aku temukan kalau ketulusan mencintai hadir, menggenggam jari disitu aku temukan bagaimana kau anggap aku adalah masa depan mu, dan pelukan hangat disana aku temukan sebuah keyakinan akan kamu... seharusnya itu semua ada saat ini, kau menunda pertemuan, dan memang waktu belum tentukan pertemuan kita
karena cinta harus memilih. terkadang, penyesalan itu ada, tapi untuk apa terus menerus tenggelam dalam penyesalan karena aku telah memilih kamu yang jauh disana. setidaknya, kau ajarkan bagaimana pengorbanan menunggu itu kau akan bayar dengan pertemuan nanti. cepatlah pulang.. aku merindukanmu, dan kau, isi sisiku disini
love u liebi.Ku
love you Akbar Rizky S
0 komentar:
Posting Komentar